Senin, 23 Januari 2012

The Chronicles of Human Relationship, Friends, Love, Enemy.


Lamongan, 19 Januari 2012.

                Bus Armada sakti warna hijau melesat diatas di atas pantura, melahap perlahan kilometer demi kilometer  menuju kembali ke Surabaya. Liburan yang menyenangkan Usai, saatnya berpisah selama satu setengah bulan kedepan. Tiga hari yang singkat itu, telah berhasil membuat masing-masing hati kami berkecamuk. Bedanya, ada yang pintar menyembunyikannya dalam tawa keceriaan, ada yang tidak.

Kebersamaan Adalah Sebuah Pilihan


IAIN Sunan Ampel, Selasa, 17 Januari 2012
   
Pilihan lho ya, Bukan kesempatan untuk memilih. Pilihan tidak harus lebih dari satu. Kadang apesnya, pilihan itu Cuma ada satu. Dan kita terpaksa memilihnya. Lebih apes lagi, kadang pilihan ada banyak. Namun kita hanya bisa memilih satu. Seperti dalam Scene film X-Men First Class, Prof. Charles Xavier yang berusaha melobi Eric “Magneto”  agar tidak jadi melakukan tindakan yang menyulut perang. Beliau berusaha menjelaskan tentang pentingnya perdamaian antar umat manusia. Namun Eric memberikan jawaban yang amat sederhana, namun logis,;“Peace, was never an Option” . artinya, seandainya dia tidak dituntut untuk mempertahankan Ras bangsa Mutant dari serangan manusia. Dia akan memilih damai.

Persahabatan adalah Etika.


Rumah Rosyidah, 17 Januari 2012

                Tepat Pukul 14.00 kita sampai di tujuan. Rumah keluarga besar Lailatur Rasyidah.  Sambutan hangat. Itu yang aku (gag tau kalo temen2) rasakan.  Beberapa golongan santun mengucapkan salam, ada kris yang langsung ke inti permasalahan “LAPAAAAARRRR…!” serunya tanpa dosa. Coba tebak, tuan rumah langsung berpikir, Habis berapa kilo aku tarlagi ini? Plak! Ya tuhan, mengapa aku punya teman macam ini?

Yang Muda Alergi Nasehat


Masjid Darul Maghfur, Jetak Paciran, 17 Januari 2012

Ini yang membuatku ditertawakan Yus sampai sekarang.
                Rencananya, Sore ini kami mau pergi ke pantai. Kegiatan bersenang-senang pertama sebelum acara inti ke WBL besok.  Sholat ashar dulu, biar tenang dan tidak dimarahi tuan rumah (Hei.. Lillahi Ta’ala-nya mana?). setelah shalat ashar kami; Fahmi, Bos Wafa, Bukhori, Farid, Yani dan aku duduk-duduk melepas lelah di emperan masjid. Entah berkah entah musibah, Sang Muadzin yang melihat kami, sekelompok pemuda tempat harapan tumpuan masa depan cita-cita estafet perjuangan penerus nasib nusa bangsa serta agama. mendadak perlu memberi kami nasihat.

Streets


JL. Raya Paciran, Lamongan. 18 Januari 2012

                Pasti temen-temen rada jengkel melihat keegoisanku yang selalu mengajak jalan kaki. Yah, bisa Kupahami. Kalau kaki mulus seindah punya mereka, eman kalau dimakan panasnya aspal, kalau kakiku ya modelnya udah seperti ini. Nyaman saja walaupun digoreskan ke beling atawa paku. Tapi mari kita lihat sisi baiknya.
                Masih ingat waktu kita Osjur tempo hari?. Semuanya serasa begitu spesial saat kita berjalan bersama-sama, bercanda, tertawa, saling gojlok satu sama lain. Matahari sepanas itu tak mampu membuat kita kepanasan. Jarak 1,4 KM pun tak terasa. Bukan main-main ini, 1,4 KM! kalau Ussy di suruh beli tahu sendirian ke pasar yang jauhnya 1,4 KM dari rumahnya, pasti dia akan segera memonyongkan mulut sambil mengeluarkan kata-kata mutiara khasnya “Preketek!”

Astaga, Berotot Tapi Lebay

pria-pria berotot, kadang kejam, kadang feminim

Wisata Bahari Lamongan, 18 Januari 2012
Matahari yang cerah. Menyambut pagi hari 18 Januari di tahun kiamat (2012, kata film sih). Sepagi itu selepas dari pantai kami bersiap-siap. (dengan mandi atau makan). 
Nah, ini dia yang kubilang kalau cewekk-cewek terkena virus Lamanian Dandanitos kronis Stadium 4, Lihat kris yang bersikap Qona’ah , menerima apa adanya bau badannya yang memang sudah segitu. Tak perlu mandi atau ritual lain. Sama seperti kamar cowok, persiapan tidak segaduh di kamar cewek. Parfum bersemprotan kesana kemari bagaikan fogging nyamuk demam berdarah. Kerudung diputar putarkan ke kepala lalu dihiasi dengan bandulan yang bersinar. Jangan lupa teplak-teplok pipi pakai bedak setebal kira-kira tanggul lumpur lapindo.

Setan-Setan yang Sesungguhnya.

tebak, yang mana setannya?

Rumah Sakit Hantu, 11.15
                Tebak siapa yang  paling panik waktu mendengar kata-kata rumah sakit hantu? Tepat! Icha. Siapa Lagi?. Sepanjang antrian, kakinya tak henti-henti berjingkat digojlok temen-temen yang lain. Apalagi mendengar teriakan-teriakan pengunjung lain yang masih di dalam, maupun yang baru saja keluar. Apalagi dia punya fobia gelap. Haha, dasar anak mami.

Ekspresikan Emoh-mu


               Drop Zone. 11.47
 Tiang pancang setinggi kira-kira sepuluh meter. Tempat duduk. Dan Integrasi rantai katrol didalamnya. Apalagi kalau bukan Drop zone. Wahana-wahana pemacu adrenalin seperti ini adalah kesukaanku. Mari kita coba. Sembilan orang pertama yang dapat kesempatan maju lebih dahulu. Diantaranya Ussy sama Mir yang kulihat di sampingku.

Kaos Apek Idaman Wanita


Crazy Car, 12.05
                Dengan semangat teman-teman berlari ke pintu wahana Crazy car, dari namanya saja, aku bisa membayangkan wahana macam apa ini. Katanya sih, jangan bilang pernah ke WBL kalau belum bisa menaklukkan wahana ini. Waw, seperti apa ya? Mari langsung kita coba.

Takbir Mas Kosma


 Jet Coaster, 13.28
                Dengan sedikit rasa dendam pada Ahmad Yani yang bikin aku basah di wahana Tembak taufiq, eh, tembak ikan, kami melangkah pada barisan wahana terakhir. Letaknya di tepi laut. Walaupun tak setinggi  drop zone atau crazy car, wahana-wahana ini punya tantangan alami tersendiri mengingat letaknya yang tepat berada di sisi tanjung kodok. Paus dangdut tak terlalu menarik untuk diceritakan. Mari langsung ke Jet Coaster.

Sabtu, 21 Januari 2012

Ayah, Anak, dan Anjungan Kapal.

Jum'at, 30 Desember 2011
                Yah, bagaimanapun keinginan kakek tak bisa dibantah lagi. Walaupun Setumpuk tugas Ketua Angkatan PMII plus kru magang LPM Ara Aita yang nyaris membikin kepala pecah masih kocar-kacir, Tak urung juga aku naik bus kota menuju tanjung perak. Menerobos hujan. Ini kepulanganku yang pertama ke madura semenjak menjadi mahasiswa.