Jumat, 11 Mei 2012

Twenty Year Standing

-->
Surabaya, 12 mei 2012

                Pagi ini, aku berdiri di lantai 4 fakultas adab, melempar pandangan pada cakrawala baru kota Surabaya yang masih menggeliat naik. Dua puluh tahun, fiq!, Dua Puluh tahun kita berdiri dalam pertarungan ini. Tanganmu sudah terkoyak habis, kakimu sudah gemetar, Hatimu sudah hancur tak berbentuk. Bahumu sudah retak menahan beban.

Ya Allah, aku lelah sekali…
      
Dua Puluh Tahun, fiq!
                Kita menahan rasa sakit itu, Kita simpan Tangisan dalam diam. Mencoba terus bertahan. Kendati harapan sudah lama hilang, tidur dalam gelisah, dikejar mimpi yang terus menyiksa. Impian yang tak henti menguras seluruh energy hidup yang kita miliki. Terkapar dalam penat. Diseret kebingungan, disergap ketidakpastian, dicekam kegelisahan. Tanpa Jeda, Tanpa Henti, Tanpa Akhir