Sabtu, 12 Juli 2014

Ramadhan Air Putih


Surabaya, Ramadhan 13 Juli 2014
Pak kiai mengangkat gelas berisi air putih. Mengibaratkan bahwa hati ini seperti air putih yang setiap hari kita Nodai dengan berbagai perbuatan kita. Air putih tersebut bisa kita jernihkan kembali dengan riyadhah-riyadhah tazkiyatun nafs yang banyak diajarkan. Hm, diri ini terdiri dari akal dan nafsu. Cuma manusia yang sanggup memikulnya.
Dulu langit oleh Allah SWT. sempat ditawari untuk diberi nafsu. Namun ia menolak khawatir tidak kuat mengendalikannya. Sama, lautpun demikian, ampun-ampunan minta agar tidak diberi nafsu. Gunung sama saja, tidak sanggup dianugerahi nafsu. Akhirnya, nafsu dianugerahkan pada manusia. Karena nafsu-lah kita bisa hidup senang.
           Hey... kamera 3 pan kiri! Kurang tilt down titik!
           Oke!
               
Selain itu, tubuh ini dikuasai oleh empat macam nafsu. Satu baik, tiga yang lain nakal. Nafsu Ammarah yang kaitannya dengan emosi dan temperamen. Nafsu Lawwamah yang mewakili kecenderungan biologis kayak melotot liat cewek cantik. Lalu Nafsu Malhamah yang mewakili rasa sayang terhadap benda-benda duniawi. Ketiga-tiganya ngeroyok Nafsu muthmainnah yang mendorong pada hal-hal positif.
PD ngasih arahan lagi... kudengarkan baik-baik kuatir gambarku yang gak cocok.
Hm, ternyata itu arahan buat kamera 1. Aku kembali duduk manis dengan kertas dan bolpoin. Tetap stabil dibelakang garis imajiner kamera. Kuping kanan mendengarkan PD di SCR, kuping kiri mendengarkan penjelasan kiai.

          Nanti, di akhirat, cuma satu nafsu yang dipanggil ke hadirat-nya. Yaitu Nafsu muthmainnah. Ya ayyatuhan nafsul muthmainnah.... kembalilah kehadirat tuhanmu dengan diridho dan terberkati. Masuklah ke golongan hamba-hambaku yang ahli ibadah. Masuklah ke surgaku.

           Oke standby closing program...!
           Ngameramen, sambil ngaji.    
   
          Hari ini sabtu 12 juli di tahun politik 2014, Pesta demokrasi pemilihan presiden indonesia secara langsung yang ketiga kalinya rampung digelar tiga hari yang lalu. Ini juga tahun pagelaran Piala Dunia 2014 di brasil. Tim kesayanganku jerman berhasil membantai tuan rumah dengan skor fantastis 7-1. Aku tidak nyoblos hari itu karena kedua tanganku sibuk memegang setang kamera Sony HD NXCAM exmor di studio TV9 Surabaya saat live Dialog khusus Pilpres 2014. Oh ya, Ramadhan ini ada aktivitas baru. yaitu praktek kerja lapangan di PT. Dakwah Intimedia atau TV9. Tv-nya orang-orang NU. Yah, lumayan. Setidaknya seismograf hidup tidak terlalu mebosankan seperti  hari-hari kemarin. Ada hal-hal baru yang dipelajari tiap hari. Dan Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan air putih. Bagaimana air putih? Ya tidak manis tidak pahit. Namun cukup untuk menuntaskan dahaga mental yang diderita selama berbulan-bulan. Kendati lapar tak bisa dihentikan, namun minimal bisa ditekan. Badan masih sehat walaupun ada gangguan di iris mata dan sering sakit perut di pagi hari. Mungkin karena kebanyakan makan mie instan atau mengunyah nasi kering. Performa Valinor stabil. Derunya lancar saat kugeber 80 Km/Jam diatas jembatan wonokromo setiap hari sepulang dari studio. Banyak kawan yang kerap kali menyodorkan sekedar buka puasa gratis. Kesepian cukup terobati dengan setiap hari bertemu rekan setim yang rada sinting seperti Sahrul si kepala Pondok PM Al-Jihad Surabaya. Atau Rizky yang embernya tidak ketulungan. Si-Fitri yang suka meneriakkan OMG dan Abil yang koplak-nya sudah terakreditasi-A. Kalau kelima-limanya bertemu, suasana lebur kedalam tawa yang mengalir hangat dan lepas. Ah, mungkin inilah mengapa aku memutuskan untuk memilih mereka yang notabene “orang-orang pinggiran” Di kelas RTV 2011. Karena semata-mata aku telah lama percaya bahwa teamwork bisa mengatasi segalanya diatas skill dan kepandaian. Aha... jadi yang lain ada kelompok Pintar, dimana para unggulan kelas berkumpul. Ada kelompok cantik, dimana para bidadari berkumpul sesama bidadari. Ada kelompok kaya dan “khusus” dimana mereka telah terjamin di semua sisi. Maka kelompokku adalah kelompok “sisa” dan “apes” dan “rusak” dimana orang-orang pandir. Mbleset dan linglung berkumpul. At Least, kupikir apa lagi yag akan kurisaukan? Bersyukur Dengan semua yang hadir di hidup ini, sekarang tinggal yang ada saja dijalani sebaik-baiknya sambil mengucapkan Hamdalah sebanyak yang kita bisa.
           Tentang sesuatu yang tak dapat kumiliki hari ini, maka disitulah letak Puasaku.          
                    
           Yah, inilah Ramadhan tahun 1435 dalam hidup. Ramadhan Air Putih.

0 komentar :

Posting Komentar