Jumat, 27 Maret 2015

Descending Immortality

Surabaya, 18 Maret 2015        
Ada sebuah lamunan di pagi yang sepi dan sendiri
Adalah sebuah noktah pengetahuan yang terlahir di hari kelima penciptaan. Sang kuasa berkenan untuk menempatkan secuil dari diri-Nya untuk mewujud di alam semesta. Terciptalah sel pertama cikal bakal semua makhluk hidup di alam semesta. Sang induk. Dia kemudian membelah dirinya untuk melahirkan putra-putranya. Sel-sel yang baru. masing-masing anak membawa pengetahuan genetis yang identik dengan sang induk. Masing-masing satu. mereka lantas menyebar ke seluruh jagad raya untuk berdiam dan menguasa di sudut-sudut alam semesta.

The Philosopher King

Surabaya, 23 Maret 2015
Masih tentang si tampan-bijaksana, Plato.
Bahwa menurutnya, pemimpin paling ideal adalah seorang raja-filsuf. Artinya seorang raja yang memiliki kebijaksanaan laksana seorang filsuf, ataupun seorang filsuf yang memiliki kekuatan seperti seorang raja. Yah, di mata dunia memang dia memang seorang yang utopis.

Jumat, 20 Maret 2015

Utsusemi (Man of The World)

Hotel Utami Sidoarjo, 14 Maret 2015
           
         Koleris, unggul di saat darurat.
         Dengan kata lain, menghilang di saat-saat  bahagia.

       Egois, ideal, pemarah, kaku, dan otoriter. tidak perlu penelitian lebih lanjut untuk mengatakan bahwa aku ini koleris murni. Dan mungkin satu-satunya diantara sepuluh peserta Maestro Megatrend Momentum tahun lalu. Dan aku tak pernah malu mengakuinya. Hero-hero INT memang harus egois. Egois karena mereka mampu melihat jalan ketiga yang tak mungkin dapat dimengerti oleh orang biasa. lihat bagaimana Sokrates dicap sesat, Einstein dan Darwin divonis gila, Gus Dur dianggap sinting, dan Ki Baghawanta Bari yang dituduh mengada-ngada.

Kamis, 12 Maret 2015

Alternate Reality

Kamar Hotel Vanda Gardenia  Trawas, 12 Desember 2014

“siapa kamu?”
“Aku adalah dirimu, di masa depan.”
“Jadi maksudmu aku bukan diriku sendiri?”
“....”
“hampir bukan.”
"benarkah? Apa diriku akan jadi sepertimu di masa depan mendatang?”
“ya, dan tidak.”