Minggu, 06 Januari 2013

7


Ekspedisi Muharram.
Asyura, When the Hammer Falls
Segara kemuning, 10 Muharram 1434 H. Decoding The Spell of Command Aura...

                Have you ever given any told,
                To the Fate that you’re choosen?

              Aku tahu, di balik mendung itu, tuhan sedang mengetuk palunya. Hari ini, keputusan-keputusan terbesar Langit dibuat. Termasuk tentang diriku.

                Asyura adalah hari spesial sekaligus sakral. Konon katanya Allah menciptakan 7 lapis bumi dan tujuh lapis langit pada hari ini. Hujan pertama di bumi pun katanya terjadi pada hari ini pula.  Pada hari ini pula the hands of fate menentukan nasib seseorang. Bisakah kau menebak, kawan? Apa yang sedang diputuskan oleh langit atasmu?
                Kurogoh tas ransel, hanya ada sarung. Yah, tak apalah. Kuselimutkan di punggung sebagai perlindungan sekadarnya. Udara di tempat ini mulai menyeramkan. Semua orang yang kulihat berlari masuk ke dalam rumahnya. Angin laut yang kencang mengibaskan debu, daun, dan rintik hujan yang entah mengapa terasa sedingin es. Makin lama anginnya makin megamuk. Kupegang sarung erat-erat agar tak terbawa angin.
                Rumah masih jauh, Taufiq...
Aku tahu dulu Nabi Adam amat menyesal akan perbuatannya sesaat setelah beliau dilempar ke bumi. Mengapa dia begitu bodoh mengkhianati perintah dzat Maha Pemurah yang telah memberikannya segala bentuk kenikmatan yang diimpikan semua makhluk. Parahnya, itu dilakukan demi seorang perempuan!.  Ironis, kata orang kebanyakan. Namun, jangan khawatir, Ya Nabiyallah.aku paham bagaimana akal seorang laki-laki bisa musnah seketika di hadapan mereka. Hehe.. kita senasib loh J
                Setelah itu, bibirnya tak henti mengucapkan kalimat istighfar yang amat terkenal rabbana ya rabbana... dhalamna anfuusana... wa in lam taghfir lana... wa tarhamna lanakuunanna... minal khaasirin.. sambil bersujud beliau tak henti mengulang kata-kata itu. Dia berjanji tidak akan pernah bangun dari sujudnya hingga Allah menerima taubatnya. Konon waktu beliau mulai sujud, rumput di sekitar beliau masih setinggi telapak tangannya. Dan akhirnya, pada Tanggal 10 Muharram (Asyura), taubat beliau diterima. Saat itu, rumput di sekitarnya sudah lebih tinggi dari beliau.
                Tetes-tetes air menyerbu dari samping kiriku. Kupacu langkah menuju gardu di pinggir jalan.
Setelah itu, hari asyura mencatatkan peristiwa-peristiwa hebat lainnya. Nabi Idris diangkat ke langit keempat yang berujung pada Insiden “Sandal”.The Ark of Noah didaratkan dengan selamat di puncak gunung Judy. Setelah berhari-hari terombang ambing oleh banjir besar yang menghancurkan peradaban. Asyura yang lain, Allah berfirman pada api yang berkobar di tengah kerumunan manusia di sebuah tanah lapang; Kulna ya Naaran! Kuuni baradan! Wasalaaman ‘ala Ibrahim.dan pria yang dibakar di dalam api tersebut melenggang keluar dengan selamat tanpa cacat.
                Asyura yang lain, Allah menerima taubat daud yang sadar dan mengurungkan keinginannya untuk memiliki istri yang ke seratus. Asyura yang lain, Nabi yunus dikeluarkan dari perut Ikan paus. Asyura yang lain, Nabiyullah musa memukulkan tongkatnya ke permukaan laut merah. Dan, terbelahlah laut tersebut. Asyura yang lain, Nabi Sulaiman mendapatkan kembali Rings of Power yang sudah lama hilang. Kerajaan dan takhtanya pun kembali. Asyura yang lain, saat itu para infidels berkerumun di ambang pintu rumah Isa AS. Terkutuk Judas!, kalau tidak karena pengkhianatannya, tidak mungkin mereka sampai disini. Pintu didobrak. Sepertinya tidak ada masa depan bagi Isa selain berakhir di tiang salib. Namun, Allah berkehendak lain, Isa diangkat ke langit. Ditukar dengan Judas Iskariat yang diserupakan wajahnya dengan Nabi Isa. Akhirnya, dialah yang menderita dipasung di tiang salib.
                Kurogoh kantong, ada roti, tapi basah kuyup. Yah, lumayan daripada lapar.
                Nyam.. Nyam...
Asyura yang lain, Allah membisikkan pada hati Nabiyyuna Muhammad SAW. Sebuah anugrah yang amat besar. Inna Fatahna laka fathan mubiina, liyaghfira lakallahu ma Taqaddama min dzanbika, wa ma Ta’akkhara... wayutimma Ni’matahu Alaika wayahdiyaka Shiratan mustaqima...
Subhanallah, Allah berjanji mengampuni seluruh dosa yang dilakukan Nabi Muhammad baik yang lalu, maupun yang akan datang. Dan setelah itu, Nabi muhammad bukannya santai-santai  tapi semakin tekun beribadah. Konon kedua kakinya sampai protes karena kebanyakan jungkir balik.  Saking bersyurkurnya, beliau bercita-cita ingin berpuasa setiap tanggal 10 Muharram. Sayang, cita-cita itu tak pernah terwujud. Beliau keburu wafat. Dan Akhirnya, kita sebagai umatnya yang meneruskan apa yang beliau cita-citakan.
                Sampai disini dulu ceritanya. Aku harus melanjutkan perjalanan.
                Ekspedisi ini mendekati akhir.

Orang-orang yang dianugerahi Great Gift itu... adalah para ksatria hebat. Para Nabi. Simbol dari semua kesabaran, keberanian, ketabahan, kesetiaan, pengorbanan, dan ketaqwaan yang tiada tandingannya. Hanya orang-orang yang sama yang dianugerahi Such a gift. Hari ini para ksatria kembali bangkit. Mengakhiri channeling spell mereka. Bangkit dengan sejuta energi baru yang telah ditempa selama sepuluh hari. Bangkit dan menghunus pedangnya. Bersiap terjun kembali ke medan perang. Kembali kepada quest mereka masing-masing. Yaitu Li’i’lai Kalimatillahi Tammah.
                Akankah aku jadi seperti mereka?
                Desau angin. Kecipak genangan air. Gemerisik daun
                Ah, jawaban yang samasekali tak kumengerti.

                We fight this battle for years,
                To come..
                Till we only Expect, that we can stand
    On Our own...

                   

0 komentar :

Posting Komentar