Mengapa kita bertempur?
Karena tidak semua hal yang diinginkan,
dapat kita miliki.
Namun, ada beberapa hal, yang memang
benar-benar berarti.
Apa
yang tersisa di tahun kedua puluh dua? Jalur ilmiyyah yang semakin berliku. Arah
masa depan yang semakin tidak menentu. Pandangan sinis disetiap sudut. Kesepian
yang membeku. Atau hati yang terus membisu. Gambaran-gambaran indah itu
perlahan berlalu. Dari sebuah ingatan yang kuat. Menjadi sebuah kenangan yang
tenggelam. Seperti bayangan di air, yang akan segera hilang dihapus riak
gelombang. Lalu gambar-gambar itu akan menjadi tak lebih dari sekedar mimpi.
Lalu menjelma ilusi-ilusi yang kitapun harus berjuang untuk percaya, bahwa
semua itu pernah ada.
Dunia
telah berubah, aku melihatnya di air..
Aku
merasakannya di tanah. Aku menciumnya di udara.
Hal-hal yang seharusnya tidak dilupakan,
telah hilang. Karena tak ada satupun yang sudi untuk mengingatnya. Atau tak ada
yang benar-benar hidup, untuk menceritakannya. Kenangan menjadi sejarah,
sejarah menjadi legenda, dan legenda menjadi mitos. kemudian lentera-lentera Padam,
menyambut kegelapan yang datang. Secepat itulah semuanya menjadi hitam. Hampa.
Kosong.
Oblivion
Tapi
menyalalah sebuah lilin. Kecil namun lantang menghalau kegelapan. Ayahnya
sebuah bunga api.gempita namun sesaat. Kakaknya adalah sebuah kobaran. Besar
namun secara pasti memudar. Dan si kecil ini adalah serupa daun emas.
Bergoyang-goyang melawan tiupan. Si mungil yang bersinar.
Kesanalah
cahaya dikejar. Kesanalah mata terpaku. Kami bungkukkan badan meraihnya.
Berusaha menghalau bayang-bayang hitam disekeliling yang berusaha menjamahnya.
Tapi si kecil terus aja tak gentar mendongakkan dagu.
Hanya dengan Satu cahaya
kecil, pedang dan perisai akan kembali bersinar. Jubah dan simbol di kepala
akan kembali cemerlang. Ukiran tangkai bunga bergerak mengikat. Ukiran ular
naga menggeliat terbuka. Hanya butuh satu cahaya kecil, simbol-simbol itu akan kembali
hidup. Karena cahaya kecil itu adalah sebuah janji. Dan batang lilin adalah
kesetiaan tanpa balas. Rela tubuhnya melepuh terbakar. Cahaya keemasan tak akan
hilang. Bahkan dalam kegelapan yang menggentarkan.
Maju, ksatria. Lindungi
satu-satunya cahaya keemasan yang memimpin matamu. Halau setiap tiupan. Lindungi
dia dari bayangan. Jauhkan dia dari hitam. Karena dia yang bisa menjauhkan
hatimu dari kegelapan. Maju. Dan jangan takut kegelapan. Kalau kita berhasil
menempuh malam, matahari akan menyambut di depan. Esok mungkin diraih, kalau
kita tak berputus asa.
Jangan ragukan hari
esok, karena kalau kita hidup, kita akan menghiasinya. Dengan lagu-lagu dan
puisi. Tiupan seruling dan petikan harpa. Kalaupun tak bisa, kita kan cukup
memeliharanya. Kalaupun tak bisa, kita akan teguh mempertahankannya, kalaupun
kita gagal mempertahankannya., kita akan membalaskannya.
Apa yang tersisa di
tahun ke dua puluh dua?
Jawabnya, Sebuah Janji.
Be.. without fear
before your enemies…
Be brave and honest..
God may love you..
Speak the truth.. eventhough it leads you
to Death
Live.. serve.. and
protect the Helpless,
That’s your promise!
Arise, Knight! Arise,
Champion of Devotion!
0 komentar :
Posting Komentar