Ekspedisi
Muharram, 15 November 2013
Asyura; Magna Charta Liberatatum!
Genggamlah
gagang pedang! Jari-jarimu akan mengenali keperkasaannya kembali
Tataplah
langit. Kepak bendera berlukiskan pedang dan bunga akan kembali menyadarkanmu.
Hati
sang rajawali rindu ingin terbang. Kaki sang kuda tak sabar ingin menerobos
ilalang. Singa yang telah lama tidur akan mengaum kembali. Keras dan membahana.
Pedang
yang patah ditempa kembali. Perisai yang terbelah kini telah cemerlang. Tembok
besar dibangun. Menara-menara putih tegak berdiri.
Sinar
mentari mengetuk, yang berlutut akan segera bangkit. Setiap dendam akan
terbalas, setiap kerinduan akan terbayar. Setiap pinta akan terjawab. Setiap
cinta dan kasih sayang akan bersambut.
Di hari ini, dimana kebebasan kembali diberikan.
Terlahirlah kembali, Eorlingas!
Tak ada badai yang terlampau keras, tak
ada malam yang abadi. Dengarlah dentuman
keras genderang di pagi buta. Menggetarkan rumput Eden di awan-awan. Lengking
terompet memanggil. Darahmu akan berdesir. Dibelai sejuk rahmat sang Khalik. Hari ini tujuh bumi dihamparkan. Tujuh langit
dibentangkan. Tujuh hari alam semesta diciptakan. Lalu pujilah sang maha
tinggi, saat Dia bersemayam di Arsy-Nya.
Bangkit! Eorlingas!
Jangan
lupakan adam yang diseka air matanya saat ilalang mencapai bahunya. Jangan
lupakan hujan pertama yang diturunkan di Bumi. Diapun tidak pernah lupa
bagaimana tanah dikumpulkan. Bagaimana ruh ditiupkan. Bagaimana Eden
dihamparkan seluas-luasnya. Diapun tak pernah lupa akan pengusiran dan rasa di
setiap gigitan buah Apel terlarang.
Di
hari ini, saat pengampunan kembali diberikan
Jangan lupakan Air bah!,
anakku.. dan bahtera keselamatan yang membawa Balkada, manusia, hewan, dan
tanaman. Jangan lupakan sentakan Allah padanya saat meminta kan’an
diselamatkan. Jangan lupakan hilangnya cincin dari jari Sulaiman, jangan
lupakan siapa yang menyelamatkan Abraham dari jilatan Api. Jangan lupakan
bagaimana Yunus dikeluarkan dari kegelapan perut ikan.
Di hari ini, saat
keselamatan menyertaimu.
Sebut!, anakku.. siapa
yang mengangkat Al-masih putra perawan suci dari makar kaum kafir? Sebut
bagaimana judas menderita dikarenakan lidahnya yang penuh kebusukan. Ceritakan bagaimana salib ditegakkan. Dan
rantai diikatkan?
Ingatlah,
Eorlingas!
Bagaimana tuhanmu
memberikan jaminannya pada Muhammad, menghapuskan semua dosa dan kesalahannya
yang lalu dan yang akan datang. Ingatlah, anakku.. bagaimana Nabimu memintakan
ampun untuk sekalian umat manusia. Ditebusnya dengan ceceran darah dan air
mata. Pelipis yang melebam, dan kaki yang membengkak. Tak ada kebahagiaan
baginya. Selain kesejahteraan kita.
*******
Hari ini, kawanku… para ksatria bangkit
dari tempat duduknya. Siap untuk pertempuran setahun kedepan. Fully charged.
Selama ada mereka, nilai-nilai
kebenaran tak akan sirna. Keadilan akan terus ditegakkan. Aku memutuskan untuk
menempatkan kakiku. Memposisikan diriku pada ruang dan waktu yang kupilih. Hari
ini, tuhan berkenan membebaskanku, dari belenggu keinginan-keinginan.
Impian-impian dan mimpi-mimpi yang meracuni. Megubahnya menjadi himmah dan
jihad. Cela-cela kemanusiaan itu memang tak bisa dilepaskan, namun Nur Muhammad
dalam diri kita, tidak akan tertandingi terangnya. Aku senang hati ini
terdidik. terdidik untuk bahagia hanya dengan memberikan pengabdian penuh
kepada kebaikan dunia ini.
Hari
kelahiranmu, permata.. adalah hari kebebasanku.
Kneel
to Your God, and rise… a Knight!
0 komentar :
Posting Komentar