Senin, 12 Mei 2014

Em 2/7 2013

Ekspedisi Muharram, 15 November 2013
Asyura; Magna Charta Liberatatum!

Genggamlah gagang pedang! Jari-jarimu akan mengenali keperkasaannya kembali
Tataplah langit. Kepak bendera berlukiskan pedang dan bunga akan kembali menyadarkanmu.
Hati sang rajawali rindu ingin terbang. Kaki sang kuda tak sabar ingin menerobos ilalang. Singa yang telah lama tidur akan mengaum kembali. Keras dan membahana.
Pedang yang patah ditempa kembali. Perisai yang terbelah kini telah cemerlang. Tembok besar dibangun. Menara-menara putih tegak berdiri.
Sinar mentari mengetuk, yang berlutut akan segera bangkit. Setiap dendam akan terbalas, setiap kerinduan akan terbayar. Setiap pinta akan terjawab. Setiap cinta dan kasih sayang akan bersambut.

Di hari ini, dimana kebebasan  kembali diberikan. 


Terlahirlah kembali, Eorlingas!
Tak ada badai yang terlampau keras, tak ada malam yang abadi. Dengarlah  dentuman keras genderang di pagi buta. Menggetarkan rumput Eden di awan-awan. Lengking terompet memanggil. Darahmu akan berdesir. Dibelai sejuk rahmat sang Khalik.  Hari ini tujuh bumi dihamparkan. Tujuh langit dibentangkan. Tujuh hari alam semesta diciptakan. Lalu pujilah sang maha tinggi, saat Dia bersemayam di Arsy-Nya.
Bangkit! Eorlingas!
                Jangan lupakan adam yang diseka air matanya saat ilalang mencapai bahunya. Jangan lupakan hujan pertama yang diturunkan di Bumi. Diapun tidak pernah lupa bagaimana tanah dikumpulkan. Bagaimana ruh ditiupkan. Bagaimana Eden dihamparkan seluas-luasnya. Diapun tak pernah lupa akan pengusiran dan rasa di setiap gigitan buah Apel terlarang.
                Di hari ini, saat pengampunan kembali diberikan
Jangan lupakan Air bah!, anakku.. dan bahtera keselamatan yang membawa Balkada, manusia, hewan, dan tanaman. Jangan lupakan sentakan Allah padanya saat meminta kan’an diselamatkan. Jangan lupakan hilangnya cincin dari jari Sulaiman, jangan lupakan siapa yang menyelamatkan Abraham dari jilatan Api. Jangan lupakan bagaimana Yunus dikeluarkan dari kegelapan perut ikan.
Di hari ini, saat keselamatan menyertaimu.
Sebut!, anakku.. siapa yang mengangkat Al-masih putra perawan suci dari makar kaum kafir? Sebut bagaimana judas menderita dikarenakan lidahnya yang penuh kebusukan.  Ceritakan bagaimana salib ditegakkan. Dan rantai diikatkan?          
                Ingatlah, Eorlingas!
Bagaimana tuhanmu memberikan jaminannya pada Muhammad, menghapuskan semua dosa dan kesalahannya yang lalu dan yang akan datang. Ingatlah, anakku.. bagaimana Nabimu memintakan ampun untuk sekalian umat manusia. Ditebusnya dengan ceceran darah dan air mata. Pelipis yang melebam, dan kaki yang membengkak. Tak ada kebahagiaan baginya. Selain kesejahteraan kita.
*******
Hari ini, kawanku… para ksatria bangkit dari tempat duduknya. Siap untuk pertempuran setahun kedepan. Fully charged.  Selama ada mereka, nilai-nilai kebenaran tak akan sirna. Keadilan akan terus ditegakkan. Aku memutuskan untuk menempatkan kakiku. Memposisikan diriku pada ruang dan waktu yang kupilih. Hari ini, tuhan berkenan membebaskanku, dari belenggu keinginan-keinginan. Impian-impian dan mimpi-mimpi yang meracuni. Megubahnya menjadi himmah dan jihad. Cela-cela kemanusiaan itu memang tak bisa dilepaskan, namun Nur Muhammad dalam diri kita, tidak akan tertandingi terangnya. Aku senang hati ini terdidik. terdidik untuk bahagia hanya dengan memberikan pengabdian penuh kepada kebaikan dunia ini.
               
                Hari kelahiranmu, permata.. adalah hari kebebasanku.

                Kneel to Your God, and rise… a Knight!

0 komentar :

Posting Komentar