Rabu, 07 Agustus 2013

Milady... De Winter

Surat Ketigabelas, 13 Ramadhan 1434 H.
Untuk, Mar’atus Shalihah

Mb mir itu... Penghias banyak sekali tulisanku. Essay, Puisi, Cerpen, Coretan-Coretan...
Mb mir itu... seperti cermin bagiku, Aku bisa mengetahui kelemahanku, hanya dengan melihat ke dalam matanya.
Tapi, Permintaan maafku yang paling utama adalah karena sampai saat ini, Amarahku padamu belum bisa kuredam.

               
                Mb mir tau nggak, kontak tubuh antar manusia itu istimewa. Para psikolog jerman berhasil membuktikan berbagai efek menakjubkan dari berbagai kontak tubuh yang lumrah dilakukan oleh manusia. Tatapan mata, Jabat Tangan, Tepuk bahu, Pelukan, Ciuman... juga termasuk di dalamnya, Tamparan. Dua insan bisa saling mentransfer kekuatan hanya dengan sekali berpelukan. seseorang bisa saja bertekuk lutut hanya dengan pandangan mata. Aku percaya mb mir, antar dua sahabat, bisa merasakan isi hati masing-masing, dengan sekali adu pukul. Seperti siang itu. Aku berdo’a agar tuhan memberikanku sedikit akses ke dalam hatimu. Setelah dua kali kontak, aku mendapatkan input data berupa kesimpulan-kesimpulan.
                Mb mir-ku memang luar biasa. dan kalian berdua memang luar biasa. bergantian menarik ulur hati ini seperti tarik tambang. Meskipun Hati ini akhirnya harus menjatuhkan pilihan pada salah satu pihak.  Tapi sisa-sisa kekaguman itu masih ada. Pesonamu selalu membuatku terpacu untuk membuktikan diri jadi lebih baik. Pesona yang membangun. Tidak seperti pesonannya yang korosif dan menjatuhkan. Membuatku mati gerak. Mati langkah. Mati akal.
                Selama semester dua dulu aku suka memandangi Mb Mir berjalan dari lantai tiga gedung A. saat kau muncul, Aku memberi kode pada diriku. Winter is coming through.. Winter is Coming through... Code MDW. All Eyes to Milady de Winter.. Repeat, All Eyes to Milady de Winter..jika otakku diibaratkan pusat kendali komputer, aku memerintahkan seluruh staff disana untuk memfokuskan perhatian padamu. Mematikan seluruh kamera keamanan. Dan menyetel gambarmu di Layar Besar utama. Selama beberapa menit.
                “Oke, rekan-rekan... tampilkan gambar mb mir di layar utama. Diam dan jangan ada yang bersuara. Abaikan kewaspadaan lingkungan. Respon motorik, peringatan bahaya dini. Pokoknya tidak ada puting beliung, kebakaran, pohon tumbang, badai petir, kerusuhan, atau kiamat yang boleh menginterupsi penayangan gambar Mb Mir. Ulangi, Tidak Boleh!”
                Siap, Laksanakan!
Dan ketika mb mir telah berlalu. Komputer utama akan memberi kode. Winter has been passed.. Winter has been passed... Semua unit kembali ke pos masing-masing. Sistem disetel ke kondisi normal.
                Sinting.
Semua tentang Mb mir cocok dengan deskripsi file-file di otakku tentang gambaran seorang perempuan ideal. Aku memang dulu mengharapkanmu. A Worthy companion for a Commander. Tapi bisa disimpulkan, itu otakku yang jatuh cinta padamu. Tapi waktu itu aku masih gengsi mengakuinya. Kupikir, perasaan semacam itu adalah kelemahan. Saingan-sainganku mungkin akan tertawa mengetahui kalau aku terobsesi dengan mb mir. Jadi, jangan sampai ketahuan! Pikirku waktu itu. Kemudian waktu berlalu. Kita memang tak akan bisa menebak apa yang terjadi selajutnya. Aku juga tidak akan menyangka kalau hatiku dibalik dalam hitungan detik malam itu. Lalu dipaku pas disitu. File-File itu tak berguna lagi. Aku sadar kalau hati ini sudah memilih, otak secerdas apapun akan bungkam.
                Hari-hari setelah itu, kamu hanya melihat taufiq yang semakin turun stats-nya. Perkataan-perkataannya yang idealis dulu kini menghantamnya. Senjata makan tuan! Yang paling banyak bicara, juga pasti paling banyak salahnya. yang memanjat terlalu tinggi pasti pasling sakit jatuhnya. Mb mir pasti pernah mendengar kata-kataku bahwa dua orang pacaran itu yang laki-laki pengecut dan yang perempuan goblok. Di luar itu mb mir, masih banyak kata-kataku yang menyatakan bahwa cinta itu Bullshit dan sebagainya. Kali ini tuhan mencambukku dari atas. Karma!
                Aku sadar hari-hari itu semua perkataan dan perbuatanku bisa dijadikan senjata untuk balik menyerangku. Kamu dan orang-orang sekitarku memang jengah padaku. Tapi aku mb mir, berkali-kali lipat lebih benci diriku. Frustasi, aku menaikkan taruhan, akan kubiarkan publik tahu akan kelemahanku. Angkatan 2011 pun mendadak tak percaya padaku. Mereka meludahiku walau masih ketua angkatan. Wajar. Taruhan ini dimaksudkan, agar aku tahu mana yang benar-benar menganggapku sebagai Taufiq, Apa adanya teman. Dan yang menganggapku sebagai penjilat ludah sendiri. Dan, aku tidak menyangka, pernyataan paling sakit kudengar darimu, Mb Mir-ku.
                Aku ini laki-laki kurang ajar yang mencintai kekasih orang lain.
                Begitu kan, mb mir?

                Aku keluar villa mb putri setelah mendengar itu. Itu pernyataan biasa. masalahnya, itu keluar dari bibirmu. Dan rumusan itu kini bertambah, yang paling besar rasa cintanya, yang paling sakit rasanya. Baiklah mb mir, semuanya memang benar. Aku yang salah. Tapi maaf, posisinya dihatiku tidak tergantikan. aku akan tetap menjaga perasaan ini dalam hatiku. Meski harus mengorbankan semua nilai, norma, dan idealismeku. Kamu bebas menginjak-injak supremasiku. Bebas memandang remeh padaku. Aku tak akan marah padamu. Dan tak akan pernah bisa.
                Mb Mir-ku memang luar biasa.
                Pesonamu kini bekerja lagi padaku. Bahkan mbyus sendiri kewalahan memotivasiku untuk bangkit dan optimis. Aku memang membuktikan diriku lemah waktu-waktu ini mb mir. Tapi, sejak aku gagal pada cinta yang kedua ini, aku berjanji pada diriku. Aku akan jadi Laki-laki yang lebih... lebih daripada ini. Lebih kuat, Lebih Tangkas, Lebih cerdas dan bijaksana. kamu tetap akan jadi Mb Mir-ku, My Lady de Winter. Tapi kau memang sang laut yang tak pernah bisa ditebak. Begitu indah dipandang, namun tak tahu kapan akan menghanyutkan. Aku harus pasang perisai di depanmu. Meminta Bantuan deathbat untuk melindungiku dari ketajaman mata dan perasaanmu. Aku memang bodoh dan lemah, tapi aku tetap Taufiq, Legion Commander of Sapulidi.


                Aku minta maaf Mb Mir, Amarahku belum reda.
                Sampai kau bisa membuktikan, kalau kau benar-benar temanku.
                Teman yang suka memuji, tak segan pula menampar jika aku salah.


                Label me, That’s fine... i’ll be somebody else...
                Nothing in front of me but Holes.. ahead
                Lie about my life... i’ll have story to tell  

                              
               


0 komentar :

Posting Komentar