Minggu, 06 Januari 2013

4


Ekspedisi Muharram;
Human Quest, In Search for Answer
Tanjungbumi, 23 November 2012, Decoding the Spell of Command Aura...

                Quest, something that drive us forward...
                 Manusia hidup dari pertanyaan-pertanyaan. Beberapa pertanyaan kadang terjawab dengan mudah. Beberapa sulit dijawab. Beberapa menimbulkan keraguan besar. Beberapa tidak terjawab, menimbulkan rasa sakit yang memojokkan. Dan untuk menemukan  jawabannya, siapapun akan mencarinya ke ujung dunia. Melintas lembah, memotong jurang, menyelami samudra, bahkan menantang kematian. Hanya untuk satu kata; Answer. Jawaban yang akan memberinya ketenangan hati. sesuatu yang rela ditebus dengan harga semahal apapun!

                Seperti aku saat ini.
                Pagi yang sejuk. Udara pesisir utara madura menyambut hangat selepas hujan semalam. Mentari masih enggan memberikan sinarnya secara utuh. diantara kelembapan embun, Mitshubisi L-300 ini melesat. Membawaku ke lokasi terakhir channeling spell pertamaku. Seperti biasa, yang bisa kulakukan Cuma melamun sambil membiarkan Tonight the world dies-nya A7x mengalun pelan di telingaku.
                Aku datang sejauh ini, hanya untuk mencari secuil jawaban.
                Lamunanpun berlanjut...
                Mungkin hidup peradaban manusia tidak akan pernah menjadi secanggih saat ini jika berabad-abad lalu seorang tua bernama Thales tidak mengungkapkan sebuah pertanyaan “sinting” yang tidak mungkin dilakukan orang lain. “What is the nature stuff? “ alam ini terbuat dari apa? Lalu setelah itu muncul orang-orang sinting lain dengan pertanyaan-pertanyaan mereka yang tidak kalah sinting. Orang-orang sinting itu kemudian disebut filsuf , dan kumpulan pertanyaan ‘sinting’ mereka disebut Filsafat. Induk dari segala macam ilmu pengetahuan. Tidak salah kalau Betrand Russell mengatakan bahwa filsafat adalah The attempt to answer ultimate question.
                Hanya jika manusia terus bertanya, manusia akan terus hidup, kehidupannya akan terus berkembang. Hanya jika manusia tidak berhenti “galau”. Roda peradaban akan terus bergulir. Penemuan demi penemuan yang mampu menjawab pertanyaan yang lalu akan terus bermunculan. Paradoksnya, ketika satu jawaban berhasil ditemukan, bersamaan dengan itu pula seribu pertanyaan baru akan muncul. Begitu seterusnya hingga kehidupan ini berhenti berputar.
                Manusia tidak mungkin terbang dengan jet canggihnya jika dahulu Wright bersaudara tidak penasaran melihat burung camar terbang tanpa mengepakkan sayap. Tak mungkin ada yang tahu kalau bumi ini bulat jika saja Christopher Columbus tidak penasaran akan batas laut yang dilihatnya. Dengan rasa penasaran semacam inilah mausia memiliki kekuatan. Kekuatan untuk melaksanakan quest-nya. Dengan ilmu pengetahuannya, manusia dapat terbang setinggi burung. Menyelam sedalam ikan. Berlari secepat rusa. Melihat setajam elang. Berdiri sekokoh gajah.
                Selama hidup, pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan pernah habis. Pun demikian, usaha-usaha untuk menemukan jawabannya tidak akan pernah berhenti.  Namun, ketahuilah kawan, ada beberapa pertanyaan yang memang diciptakan tanpa jawaban. Adakalanya kita harus berhenti dan menyerahkan seluruhnya pada yang diatas. Adakalanya kita harus berhenti mempertanyakannya. Ada yang tidak mampu kita jangkau dengan pikiran kita. Demikian pula ada sesuatu yang tidak cukup jelas untuk dipertanyakan.  Dan, terhadapnya, berhentilah bertanya!
                Aku melompat turun.  Pesarean megah yang dikunjungi ratusan orang tiap harinya tanpa henti itu sudah terlihat. Berhenti sejenak untuk menenggak air dan membetulkan letak sarung dan kopiah, lalu aku melangkah masuk.
Satu lagi kawan, saat pertanyaan-pertanyaan itu tak mampu dijawab. Hati manusia mengeluarkan kemampuan terhebatnya;
                Believe... yang lain menyebutnya Faith.
                Kita menyebutnya, Iman.

                Tell me...
                Tell me...
                That I’m not All Alone...
                And Everythings Alright..

0 komentar :

Posting Komentar