Lamongan, 19 Januari 2012.

Aku tertarik mengawasi satu persatu wajah temanku.
Ada Iis yang sejak berangkat tadi menekuk muka sampai raut manis wajahnya
amblas tak tersisa. Ada Farid yang terus-terusan menatap ke atap bis.
Memikirkan separuh hatinya yang tertinggal di belakang. Dirampas secara kejam
oleh kilometer-kilometer Pantura.
Rini
dan Rina mengaktifkan Profil “Silent” sejak kemaren. Mia, kendatipun tersenyum,
Aku tahu di otaknya ada sesuatu yang
rumit yang menanti di depan mata. Yus dan Fahmi yang cuek akan situasi asik
main Poker diatas Bus (Alamak).
Aina
sulit ditebak. Wahana mencekam macam Rumah Sakit Hantu, Crazy Car, Drop Zone,
Jet Coaster, tak ada yang mampu menaikkan alis matanya barang satu sentipun .
datar saja. Bos Wafa, Si Kosma idaman semua wanita dan pria (Bukan Sinyur lho).
Mengikuti jejak Aina. Diam saja.
Yani, dan Bukhori sang Musisi lagu lebay
sedang memberikan dukungan penuh pada
Syahrul yang sibuk merayu Icha dengan lagu-lagu yang tak jelas lirik maupun
arasemennya.Hanya Ussy dan Pardi yang mujur, karena sejak awal, Dunia bagi
mereka, serasa milik berdua.
Disini
Almarhum Galileo Galilei sekali lagi membuktikan kebenaran teori Dualisme
miliknya. Hubungan Antar manusia adalah salah satu hal yang paling berpotensi
menimbulkan paradoks. Tak bisa sekedar dijelaskan dengan dasar Aksi-reaksi.
Apalagi jka yang berdekatan itu adalah hati yang berlawanan jenis. Magnet saja
yang hanya mengandung satu muatan dapat tarik menarik, apalagi hati manusia
yang sarat kandungan yang berwarna. Mungkin bukan hanya tarik menarik, kadang
juga dorong-mendorong, lempar-melempar, seret-menyeret, banting-membanting. Dan
sebagainya. Penjelasannya rumit ya? Intinya ,hati manusia itu susah ditebak. ngono!
Aku
tidak ingin menafikan bahwa liburan lalu membuat kita senang. Namun yang
tertarik aku ceritakan disini adalah, perasaan kita masing-masing setelah
liburan Usai. Yang tidak pernah kita sadari, bahwa kadang kita bisa bertemu,
namun tak siap untuk berpisah. Ingin memiliki sahabat, namun tak siap memiliki
musuh. Suka bersenang-senang tapi tak mau menerima kesusahan. Siap mencintai,
tapi tak rela dibenci. Itu yang salah.
Baiklah,
agar sahabat-sahabat tidak bingung, bagaimana jika kuceritakan dengan lengkap.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"Mia, kendatipun tersenyum, Aku tahu di otaknya ada sesuatu yang rumit yang menanti di depan mata.",,, yaNg rUmit---> ap ya Maz?
Hapusloh, pean yang tau, kok tanya saya?
BalasHapuswah mas taufiq memfitnah aku maen poker. . . . Padahal kan gak whehehehehe
BalasHapuskenyataan koq...
BalasHapuswahc,, aQ seNdiri nDag tw ey,,, ap yg pean Mksd?? :o
Hapus