JL. Raya Paciran, Lamongan. 18 Januari 2012
Pasti temen-temen rada jengkel melihat keegoisanku
yang selalu mengajak jalan kaki. Yah, bisa Kupahami. Kalau kaki mulus seindah
punya mereka, eman kalau dimakan panasnya aspal, kalau kakiku ya modelnya udah
seperti ini. Nyaman saja walaupun digoreskan ke beling atawa paku. Tapi mari
kita lihat sisi baiknya.
Masih ingat waktu kita Osjur tempo hari?. Semuanya
serasa begitu spesial saat kita berjalan bersama-sama, bercanda, tertawa,
saling gojlok satu sama lain. Matahari sepanas itu tak mampu membuat kita
kepanasan. Jarak 1,4 KM pun tak terasa. Bukan main-main ini, 1,4 KM! kalau Ussy
di suruh beli tahu sendirian ke pasar yang jauhnya 1,4 KM dari rumahnya, pasti
dia akan segera memonyongkan mulut sambil mengeluarkan kata-kata mutiara
khasnya “Preketek!”
Percayalah kawan, jalan kaki memiliki efek magis yang
tidak banyak orang tau, Rasulullah dulunya menempuh padang pasir berpuluh-puluh
kilometer. Sunan kalijaga, sunan Bonang, Jaka Sufi dan Syaikh siti jenar adalah
para BackPacker sejati. Andai mereka hidup pada zaman ini, pasti mereka akan
membeli Ransel merek Eiger. Melengkapi diri dengan sepatu kets dan sandal
gunung SPECS , pakai slayer dan minum
Pocari Sweat . (Husy, jangan dibayangkan!).
Romantisme berjalan kaki memang tak terbantahkan,
apalagi di sore yang indah bersama sahabat tercinta. Dinaungi Lukisan Magenta
langit nan cerah, ditepi pantai yang terbentang indah. Itu baru bersama
sahabat, lebih tinggi lagi sensasinya jika bersama kekasih tercinta. tak tahu
dimana lama tak pulang ke rumah (Preeet).
Aku selalu menikmati ritual berjalan kaki. Apalagi
dengan The Wicked End mengalun dan menghentak rancak di telingaku. Darah
rasanya dipacu ke ubun-ubun. Kuulang berkali-kali lagu itu
Man become in More
Corrupt Now…
Cauntless, Wicked,
And Cruel…
Selama ini, aku melakukan
ritual berjalan kaki sendirian. Penampilanku malah makin parah dari yang
temen-temen lihat terakhir kali. Kalau temen-temen lihat aku waktu itu, kalian
akan menyangka aku orang gila bergelar gelandangan. Tapi, saat itulah aku
benar-benar merasakan dzikir yang sesungguhnya.
Sahabat, aku selalu menantikan saat-saat berjalan
bersama kalian lagi.
KAT! KAT! KAT!.. cukup lebaynya. WBL-ny sudah dekat. Mari kita masuk.
There’s No need to tell you
Which way to be…
The street has opened my eyes to see…
(Avenged Sevenfold-Streets)
0 komentar :
Posting Komentar