Senin, 23 Januari 2012

Streets


JL. Raya Paciran, Lamongan. 18 Januari 2012

                Pasti temen-temen rada jengkel melihat keegoisanku yang selalu mengajak jalan kaki. Yah, bisa Kupahami. Kalau kaki mulus seindah punya mereka, eman kalau dimakan panasnya aspal, kalau kakiku ya modelnya udah seperti ini. Nyaman saja walaupun digoreskan ke beling atawa paku. Tapi mari kita lihat sisi baiknya.
                Masih ingat waktu kita Osjur tempo hari?. Semuanya serasa begitu spesial saat kita berjalan bersama-sama, bercanda, tertawa, saling gojlok satu sama lain. Matahari sepanas itu tak mampu membuat kita kepanasan. Jarak 1,4 KM pun tak terasa. Bukan main-main ini, 1,4 KM! kalau Ussy di suruh beli tahu sendirian ke pasar yang jauhnya 1,4 KM dari rumahnya, pasti dia akan segera memonyongkan mulut sambil mengeluarkan kata-kata mutiara khasnya “Preketek!”
                Percayalah kawan, jalan kaki memiliki efek magis yang tidak banyak orang tau, Rasulullah dulunya menempuh padang pasir berpuluh-puluh kilometer. Sunan kalijaga, sunan Bonang, Jaka Sufi dan Syaikh siti jenar adalah para BackPacker sejati. Andai mereka hidup pada zaman ini, pasti mereka akan membeli Ransel merek Eiger. Melengkapi diri dengan sepatu kets dan sandal gunung SPECS , pakai slayer dan minum Pocari Sweat . (Husy, jangan dibayangkan!).
                Romantisme berjalan kaki memang tak terbantahkan, apalagi di sore yang indah bersama sahabat tercinta. Dinaungi Lukisan Magenta langit nan cerah, ditepi pantai yang terbentang indah. Itu baru bersama sahabat, lebih tinggi lagi sensasinya jika bersama kekasih tercinta. tak tahu dimana lama tak pulang ke rumah (Preeet).
                Aku selalu menikmati ritual berjalan kaki. Apalagi dengan The Wicked End mengalun dan menghentak rancak di telingaku. Darah rasanya dipacu ke ubun-ubun. Kuulang berkali-kali lagu itu
Man become in More Corrupt Now…
Cauntless, Wicked, And Cruel…
Selama ini, aku melakukan ritual berjalan kaki sendirian. Penampilanku malah makin parah dari yang temen-temen lihat terakhir kali. Kalau temen-temen lihat aku waktu itu, kalian akan menyangka aku orang gila bergelar gelandangan. Tapi, saat itulah aku benar-benar merasakan dzikir yang sesungguhnya.  
                Sahabat, aku selalu menantikan saat-saat berjalan bersama kalian lagi.

KAT! KAT! KAT!.. cukup lebaynya. WBL-ny sudah dekat. Mari kita masuk.


There’s No need to tell you
Which way to be…
The street has opened my eyes to see…
(Avenged Sevenfold-Streets)   

0 komentar :

Posting Komentar