Dengan sedikit rasa dendam pada Ahmad Yani yang bikin
aku basah di wahana Tembak taufiq, eh, tembak ikan, kami melangkah pada barisan
wahana terakhir. Letaknya di tepi laut. Walaupun tak setinggi drop zone atau crazy car, wahana-wahana ini
punya tantangan alami tersendiri mengingat letaknya yang tepat berada di sisi
tanjung kodok. Paus dangdut tak terlalu menarik untuk diceritakan. Mari
langsung ke Jet Coaster.
Yus mulai terbiasa dengan ketegangan. Kami duduk di
depan. Kali ini dia nantang. Jihan menyiapkan kamera video untuk merekam. Salah
satu lintasan jet coaster ini melintas tepat di atas ceruk batu karang yang dihantam ombak terus
menerus. Tantangan alami seperti kataku tadi.
Ussy naik di barisan tengah.Wajahnya tegang. Mas
Kosma melangkah tegap nan anggun bagai Ksatria Templar menaiki kudanya. Duduk
disamping Ussy menenangkannya. Seperti Pangeran Albert yang berusaha
menyakinkan Ratu Victoria bahwa keadaan kerajaan Inggris baik-baik saja. “Ayo
ussy…, Ceria, jangan tegang… ceria. Ceria.”
Peluit melengking, Jet coaster mendesis dan mulai
merayapi lintasan. Gadis-gadis lebay en centil itu mulai mengeluarkan suara
Frekuensi di atas 20.000 Ghz. Ussy yang baru saja mau mangap mendadak tertawa
melihat reaksi ‘Pangeran Albert’ di sampingnya. “Allahu Akbar… Allahu Akbar…” serunya dengan
teriakan enam oktaf bernada D minor dan A minor. Itu bukan akting kosma yang
jelek. Tapi memang aslinya begitu. Suaranya memang tidak bisa tinggi. So, Si
Ksatria Templar ternyata bisa juga lebay (Wakakakak… Piis Bos!)
NB; Ussy malah tidak berhenti
tertawa selepas kejadian itu.
0 komentar :
Posting Komentar