This Mountain is awaking...
I
smell it in the air...
I
see it in the water...
I
Feel it in the earth...
Teman-teman boleh berpikir kalau Peristiwa Letusan gunung kelud yang
menjadi bagian dari bencana Nasional tidak ada kaitannya dengan kita. Tapi tidak
bagiku. Karena aku baru saja membayangkan kita bersama berjalan serempak
menaiki lereng gunung ini. Saling dorong dan tertawa bersama menikmati hamparan
hijau di kanan kiri jalur pendakian. Kalian tergambar jelas di jalanan aspal di
bawah sana. Empat puluh delapan jam setelah ini, aku akan bersyukur aku sudah
tidak lagi berada di tempatku berdiri.
Abu vulkanik gunung yang telah tertidur selama 23 tahun itu mengubur
rumah, ladang, jalan-jalan, jembatan dan pemukiman. Tidak hanya itu. ia juga
baru saja mengubur secercah harapan yang baru saja hidup di hati seseorang. Bukan
aku. Salah satu sahabat kita. Harapan itu sederhana, tidak muluk, dan aku akan
memarahi tuhan jika tak mau mengabulkannya. Harapan akan kembalinya kalian, Teman-teman!
Kembali menjadi kawan-kawan yang dikenalnya dulu.
Tidak lama lagi hamparan hijau ini akan musnah, begitupun magenta emas,
asap putih, bercak merah bunga tulip dan cabai, coklat atap rumah-rumah. Semuanya
akan berganti kelabu. Tak ada warna lagi. Aku melihat gambar itu di mata
sahabat kita. Warna-warni yang menghiasi kehidupan kita dulu kini tertutup
debu. Mungkin dia ingin menghapusnya. Mengembalikan warna-wani itu lagi. Dan,
aku ingin membantunya. Walau dalam kepalaku, teman-teman memenuhi semua syarat
orang-orang yang layak kulempar sandal. Tapi aku ingin membantunya.
Bagaimanapun, dia masih percaya akan gagasan persaudaraan. Dia masih
percaya kasih sayang dan empati itu.... tidak peduli seberapa kecilnya masih
ada di hati setiap kalian. Dia masih percaya di situ, masih ada teman-temannya.
Aku ingin sekali mempercayai gagasan itu.
Terakhir kali saat aku memandangi puncak gunung berasap saat kami turun
hari itu. aku menggumamkan kata-kata ini dalam hati,
Sejauh apapun kita terpisah, kali ini kembalilah ke titik berkumpul.
Kembalilah, kawan-kawanku.
Kami merindukan kalian.
0 komentar :
Posting Komentar