Minggu, 12 Agustus 2012

Creoso, Mellonamin!


Arak-Arak, 11 Agustus 2012
               
Malam itu hujan rintik-rintik.
Aku                                 : Vedu’I  Il’er! Quel Undome!
Penghuni hutan                 : Quel Undome, Warrior!
Elimarandul Rithrandril     : Creoso, Warrior, Creoso, Mellonamin!

Kau tampak kacau pak tua, pasti karena musim kemarau.
Ah, Jangan sok kau, kepik hutan paling kecilpun tahu keadaanmu yang paling menyedihkan
Haha, benar sekali. Oh iya, ada salam dari Hutan Cuban Ra’is, aku baru saja kesana dan berkenalan dengan para shyden.
Yallume, pasti menyenangkan.
Ya, Saat disana. selepasnya, Pikiran jadi kacau

Kami terdiam lama.

Kenapa? soal putri Luthien-mu lagi?
Penjelmaan, Pak tua, Penjelmaan… dia tidak memakai gaun putih yang di kelilingi akar bunga tulip dan melayang diatas tanah. Dia pakai celana jeans.
Ah, benda apa pula itu?
Pokoknya seperti itu.
Kutebak, pasti dia membuatmu sinting lagi.
Lebih dari sebelumnya, pak tua. Lebih hebat, lebih kuat.
Lalu, apa yang terjadi pada tujuh Prosedur Konyolmu itu?
Tidak mempan pak tua, sama sekali tidak mempan.

Diam lagi. Kabut  selepas gerimis mulai menyelimuti hutan. Big El dan yang lain menggulung dahannya.

Kupikir, aku berhasil membunuhnya. Kupikir Hatiku sudah sembuh. Kupikir dia sudah hilang sama sekali dari pikiran. Ternyata, muncul lagi, muncul lagi di saat-saat aku lengah.
Sudah kubilang, Prosedur konyol itu Cuma buang-buang waktu.
Tahu yang terburuk, pak tua?
Apa?
Rahasiaku terbongkar, aku sendiri yang membongkarnya. Entah bagaimana aku bisa kehilangan kontrol seperti itu. Kupikir dia Cuma akan menganggapnya angin lalu. Tapi informasi cepat sekali menyebar di kalangan teman-teman yang mirip intelijen itu.
Teman-temanmu perlu diperingatkan soal menggunjingkan orang.
Aku malu, pak tua. malu pada perkataanku, malu pada prinsipku, aku sudah terlanjur jadi laki-laki lemah, tak mampu mengatasi serangan hati yang bertubi-tubi itu. Dia masuk begitu saja. Halus, Senyap, tak terdeteksi. Tiba-tiba saja aku sudah bangun dalam kegelisahan yang parah.
Bukankah tak ada masalah selama tugas-tugasmu terpenuhi?
Ya, aku hanya tidak ingin membuatnya terganggu dengan perasaanku. Tapi sekarang, sudah terlanjur…

Big El menggeleng2kan batangnya. Lama

Lalu, Apa yang akan kau lakukan?
Terpaksa, Master…
Aku… Akan mengaktifkan Prosedur terlarang

Big El  Bangkit, marah.
Pikirkan lagi Baik-Baik, ingat terakhir kali kau dirasuki prosedur itu!
Tak ada pilihan lain pak tua, aku tidak mau terus-terusan seperti ini. Dia tidak boleh terganggu sedikitpun.

Big El tak bicara lagi setelah itu. Sampai aku pamit.
Kau tahu pak tua, darinya… aku belajar untuk setia

Aku berjalan menjauh dari pelataran. Dibelakang, aku masih mendengar mereka bergumam
Aa' menle nauva calen ar' ta hwesta e' ale'quenle, Warrior!

0 komentar :

Posting Komentar