Arak-Arak,
11 Agustus 2012
Aku :
Vedu’I Il’er! Quel Undome!
Penghuni hutan : Quel Undome, Warrior!
Elimarandul Rithrandril : Creoso, Warrior, Creoso, Mellonamin!
Ah, Jangan sok kau, kepik hutan paling
kecilpun tahu keadaanmu yang paling menyedihkan
Haha, benar sekali. Oh iya, ada salam
dari Hutan Cuban Ra’is, aku baru saja kesana dan berkenalan dengan para shyden.
Yallume, pasti menyenangkan.
Ya, Saat disana. selepasnya, Pikiran
jadi kacau
Kami terdiam lama.
Kenapa? soal putri Luthien-mu lagi?
Penjelmaan, Pak tua, Penjelmaan… dia
tidak memakai gaun putih yang di kelilingi akar bunga tulip dan melayang diatas
tanah. Dia pakai celana jeans.
Ah, benda apa pula itu?
Pokoknya seperti itu.
Kutebak, pasti dia membuatmu sinting
lagi.
Lebih dari sebelumnya, pak tua. Lebih
hebat, lebih kuat.
Lalu, apa yang terjadi pada tujuh
Prosedur Konyolmu itu?
Tidak mempan pak tua, sama sekali
tidak mempan.
Diam lagi. Kabut selepas gerimis mulai menyelimuti hutan. Big
El dan yang lain menggulung dahannya.
Kupikir, aku berhasil membunuhnya.
Kupikir Hatiku sudah sembuh. Kupikir dia sudah hilang sama sekali dari pikiran.
Ternyata, muncul lagi, muncul lagi di saat-saat aku lengah.
Sudah kubilang, Prosedur konyol itu Cuma
buang-buang waktu.
Tahu yang terburuk, pak tua?
Apa?
Rahasiaku terbongkar, aku sendiri yang
membongkarnya. Entah bagaimana aku bisa kehilangan kontrol seperti itu. Kupikir
dia Cuma akan menganggapnya angin lalu. Tapi informasi cepat sekali menyebar di
kalangan teman-teman yang mirip intelijen itu.
Teman-temanmu perlu diperingatkan soal
menggunjingkan orang.
Aku malu, pak tua. malu pada
perkataanku, malu pada prinsipku, aku sudah terlanjur jadi laki-laki lemah, tak
mampu mengatasi serangan hati yang bertubi-tubi itu. Dia masuk begitu saja.
Halus, Senyap, tak terdeteksi. Tiba-tiba saja aku sudah bangun dalam
kegelisahan yang parah.
Bukankah tak ada masalah selama
tugas-tugasmu terpenuhi?
Ya, aku hanya tidak ingin membuatnya
terganggu dengan perasaanku. Tapi sekarang, sudah terlanjur…
Big El menggeleng2kan batangnya. Lama
Lalu, Apa yang akan kau lakukan?
Terpaksa, Master…
Aku… Akan mengaktifkan Prosedur
terlarang
Big El Bangkit, marah.
Pikirkan lagi Baik-Baik, ingat terakhir
kali kau dirasuki prosedur itu!
Tak ada pilihan lain pak tua, aku
tidak mau terus-terusan seperti ini. Dia tidak boleh terganggu sedikitpun.
Big El tak bicara lagi setelah itu.
Sampai aku pamit.
Kau tahu pak tua, darinya… aku belajar
untuk setia
Aku berjalan menjauh dari pelataran.
Dibelakang, aku masih mendengar mereka bergumam
Aa' menle nauva calen ar' ta hwesta e'
ale'quenle, Warrior!
0 komentar :
Posting Komentar