Rabu, 04 Juli 2012

Grup Patah Hati


Pelabuhan Tanjung Perak, 
Three days earlier...
                Moment indah tak bisa terjadi dua kali. Ini buktinya. Maunya sih, ingin ngulang masa jalan-jalan seru ke stasiun semut bersama mb Yus, Pak jendral, mb Mia, dan mb Mir. Eh, ternyata keadaan berubah jadi aneh, beberapa  teman tidak menerima telpon atau smsku. Salah satu alasan mau keluar sama yang lain. Bahkan ada salah seorang yang entah sengaja atau tidak menonaktifkan Handphone-nya. Loh-loh-loh, onok opo iki...

                Hipotesis Ngawur ;
Hmm.. ternyata ini disebabkan oleh hati. Masing-masing hati kami ternyata mendenyutkan sinyal berbeda. Itu yang menyebabkan kita sudah tidak lagi nyaman berdekatan. Mb Yus beberapa hari terakhir sudah tidak merespon saat kuajak guyon. Bawaannya diam terus, setelah kutanya, ternyata habis patah hati (Kenapa aku ingin selalu ketawa dengar Mb Yus patah hati. Hihihi). Waha, sama denganku berarti. Sedangkan disisi lain, mungkin anggota grup yang lain sedang berbunga-bunga menikmati indahnya hati yang dirundung asmara (Nguawur ae!)
                Jadi, terpecahlah grup menjadi dua. Grup Suka Hati, dan Grup Patah Hati (terereret.. tereeeet...).
Aku masuk di grup patah hati. Dengan Anggota : Yusroinia Achmada, Taufiqurrahman, M. Miftah Farid (Paling Parah), Arina Hidayah (Anggota baru, dia menolak disebut patah hati, walaupun aku menawarkan dengan sukarela mematahkan hatinya. Cailaaa...)
Kami jalan berempat menuju pelabuhan Tanjung Perak. Naik bis kota Damri yang  suaranya bikin sumpek, cocok untuk yang patah hati. Mb Yus terpesona dengan kebaikan sang kernet yang menarik ongkos cuma dua ribu lima ratus rupiah per orang (Gebleg, padahal harganya ya segitu).
Perjalanan yang asyik, melintasi deretan peti kemas di sekitar pelabuhan. Farid mengigau setiap kali melihat kontainer dengan tulisan “MERATUS”.  Rid, rid, Sadar! Itu adalah MERATUS KONTAINER, bukan MERATUS SOLIHAH. Gebleg!
 Kami berjingkat menaiki KMP Tongkol. Mb Yus mulai jeprat-jepret sana sini. Sengaja mencari-cari angin laut agar kerudungnya berkibar. Karepe kepingin keliatan seperti kate winslet di anjungan kapal TITANIC, tapi nyatanya malah keliatan seperti  jemuran (hihihi). Salah sendiri, tak ajak titanikan gag mau.
Kapal merapat ke dermaga Kamal madura. Dengan sedikit benturan yang hampir membuat kami (tidak termasuk aku) jatuh. Aku berdiri merentangkan tangan didepan mereka, berkata menirukan peterpan “Welcome to my Island”. Setelah makan nasi kotak di bawah pohon beringin, kami mulai bermain-main di sekitar pelabuhan. Mengitarinya. Berpose bersama patung sapi.  Menikmati sore hari di dermaga III, sampai mengintip muda-mudi mesum.
Yah, kendatipun tak bisa seperti dulu. Itu cukup. Kukatakan dari dulu, teman-temanku adalah obat paling ampuh mengatasi stressku karena dihimpit berbagai macam aktivitas dan tanggung  jawab. Utamanya mb Yus. Thanks For Everything, My Sis..
Broken Heart.. Parade...
And i'm putting my heart out in display..
There's no... mosquerade.. 
Just a Funeral March for love today...
(Good Charlotte-Broken Hearts Parade)

0 komentar :

Posting Komentar