Pelabuhan Tanjung Perak,
Three days earlier...

Hipotesis Ngawur ;
Hmm.. ternyata ini disebabkan
oleh hati. Masing-masing hati kami ternyata mendenyutkan sinyal berbeda. Itu
yang menyebabkan kita sudah tidak lagi nyaman berdekatan. Mb Yus beberapa hari
terakhir sudah tidak merespon saat kuajak guyon. Bawaannya diam terus, setelah
kutanya, ternyata habis patah hati (Kenapa aku ingin selalu ketawa dengar Mb
Yus patah hati. Hihihi). Waha, sama denganku berarti. Sedangkan disisi lain,
mungkin anggota grup yang lain sedang berbunga-bunga menikmati indahnya hati
yang dirundung asmara (Nguawur ae!)
Jadi, terpecahlah grup menjadi dua. Grup Suka Hati,
dan Grup Patah Hati (terereret.. tereeeet...).
Aku masuk
di grup patah hati. Dengan Anggota : Yusroinia Achmada, Taufiqurrahman, M.
Miftah Farid (Paling Parah), Arina Hidayah (Anggota baru, dia menolak disebut
patah hati, walaupun aku menawarkan dengan sukarela mematahkan hatinya.
Cailaaa...)
Kami jalan
berempat menuju pelabuhan Tanjung Perak. Naik bis kota Damri yang suaranya bikin sumpek, cocok untuk yang patah
hati. Mb Yus terpesona dengan kebaikan sang kernet yang menarik ongkos cuma dua
ribu lima ratus rupiah per orang (Gebleg, padahal harganya ya segitu).
Perjalanan
yang asyik, melintasi deretan peti kemas di sekitar pelabuhan. Farid mengigau
setiap kali melihat kontainer dengan tulisan “MERATUS”. Rid, rid, Sadar! Itu adalah MERATUS
KONTAINER, bukan MERATUS SOLIHAH. Gebleg!
Kami berjingkat menaiki KMP Tongkol. Mb Yus
mulai jeprat-jepret sana sini. Sengaja mencari-cari angin laut agar kerudungnya
berkibar. Karepe kepingin keliatan seperti kate winslet di anjungan kapal
TITANIC, tapi nyatanya malah keliatan seperti
jemuran (hihihi). Salah sendiri, tak ajak titanikan gag mau.
Kapal
merapat ke dermaga Kamal madura. Dengan sedikit benturan yang hampir membuat
kami (tidak termasuk aku) jatuh. Aku berdiri merentangkan tangan didepan
mereka, berkata menirukan peterpan “Welcome to my Island”. Setelah makan nasi
kotak di bawah pohon beringin, kami mulai bermain-main di sekitar pelabuhan.
Mengitarinya. Berpose bersama patung sapi.
Menikmati sore hari di dermaga III, sampai mengintip muda-mudi mesum.
Yah,
kendatipun tak bisa seperti dulu. Itu cukup. Kukatakan dari dulu, teman-temanku
adalah obat paling ampuh mengatasi stressku karena dihimpit berbagai macam
aktivitas dan tanggung jawab. Utamanya
mb Yus. Thanks For Everything, My Sis..
Broken
Heart.. Parade...
And i'm putting my heart out in display..
There's no... mosquerade..
Just a Funeral March for love today...
(Good
Charlotte-Broken Hearts Parade)
0 komentar :
Posting Komentar