Surabaya, 12 mei 2012
Pagi ini, aku berdiri di lantai 4 fakultas adab, melempar pandangan pada cakrawala baru kota Surabaya yang masih menggeliat naik. Dua puluh tahun, fiq!, Dua Puluh tahun kita berdiri dalam pertarungan ini. Tanganmu sudah terkoyak habis, kakimu sudah gemetar, Hatimu sudah hancur tak berbentuk. Bahumu sudah retak menahan beban.
Ya Allah, aku lelah sekali…
Dua Puluh Tahun, fiq!
Kita menahan rasa sakit itu, Kita simpan Tangisan dalam diam. Mencoba terus bertahan. Kendati harapan sudah lama hilang, tidur dalam gelisah, dikejar mimpi yang terus menyiksa. Impian yang tak henti menguras seluruh energy hidup yang kita miliki. Terkapar dalam penat. Diseret kebingungan, disergap ketidakpastian, dicekam kegelisahan. Tanpa Jeda, Tanpa Henti, Tanpa Akhir
Dua Puluh Tahuh, Fiq!
Kita diperbudak keegoisan, dipermainkan kesombongan. Jatuh dalam ribuan lubang aib kesalahan. Berjuta orang kita bahagiakan. Berjuta orang kita kecewakan. Berjuta orang membenci kita, tak satupun mencintai kita. Berjuta orang kita taati, berjuta orang kita khianati. Ribuan mimpi yang tumbuh, ribuan pula yang harus kandas. berjuta hal yang kita bangun, berjuta pula yang harus runtuh tak berbekas. Berjuta kali kita berharap, berjuta kali kita kecewa.
Berjuta Cinta yang kita beri, Berjuta Benci yang kita terima…
Dua Puluh Tahun, Fiq!
Kita pelihara secuil api semangat dalam diri kita. Berharap dia tidak padam pada saat-saat tergelap. Setengah mati memupuk keberanian, kesabaran, dan kesetiaan, mencoba meneladani syair-syair para ksatria. Menggenggam erat pedang rapuh di tangan kanan. Menahan perisai saat ujian datang. Berharap rasa sakitmu adalah legenda hidup semasa para penunggang kuda dari utara. Berharap kau melakukan sesuatu yang benar, berharap kau membela sesuatu yang benar, berharap kau mencintai sesuatu yang benar.
Dua Puluh Tahun Fiq!
Kita terima dendam sebagai ganti Rindu. Kita terima dosa sebagai ganti kesetiaan. Kita terima perih sebagai ganti harapan. Kita terima Hinaan sebagai ganti kesungguhan. Kita terima Fitnah sebagai ganti kejujuran, kita terima kesendirian sebagai ganti persahabatan. Kita terima tuduhan atas ganti kejujuran. Kita jatuh dalam gelap demi mempertahankan secuil cahaya.
Kita terima kebencian sebagai ganti cinta.
Dua Puluh Tahun Fiq, Apakah kau mampu terus berdiri?
We Walk This Battle for Years to come…
Till We only Accept, that we can stand on our own…
Cause I’m Lonely, And I’am Tied, I missing you again…
Lend Me your courage, to stand up and fight…
Fight for honour…
Fight for justice..
Fight for Love..
I Stand Alone, I’m on my own, my Hands will bleed…
I’m Holding on, till war is gone,
Fight! Fall! Stand Again so I can…
Fight!
Fall, Stand Again so I can…
Fight!
Fall!, Stand Again so I can…
Fight!
s3mang9aT, SURVIVE .
BalasHapus